Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.

Climate changes

Tahukah kamu bahwa lebih dari empat puluh juta masyarakat Indonesia tinggal di area pesisir yang rawan abrasi dan kenaikan permukaan laut menurut data World Bank. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya mangrove sebagai benteng alami yang mampu menyerap gelombang dan menjaga stabilitas ekosistem di sekitarnya.
Mangrove bukan sekadar deretan pohon di tepi pantai. Ekosistem ini bekerja tanpa henti untuk menahan erosi, menjaga kualitas air, hingga menjadi rumah bagi berbagai spesies laut yang penting bagi kehidupan masyarakat pesisir.
Akar mangrove yang rapat mampu memerangkap sedimen sehingga garis pantai tetap stabil dan risiko abrasi menurun. Mangrove juga menyediakan tempat berkembang biak bagi ikan, kepiting, dan udang yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat setempat.
Dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), mangrove juga disebut sebagai salah satu ekosistem penyerap karbon terbaik. Artinya, menanam dan merawat mangrove bukan hanya menjaga pesisir, tetapi juga membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Ketika badai pesisir semakin sering terjadi akibat perubahan iklim, wilayah yang memiliki mangrove cenderung mengalami dampak kerusakan yang jauh lebih kecil. Struktur akar dan kanopi mangrove memperlambat laju gelombang sehingga energi yang sampai ke daratan berkurang.
Hal ini didukung oleh penelitian World Resources Institute (WRI) yang menunjukkan bahwa mangrove dapat mengurangi tekanan gelombang hingga lebih dari 60 persen. Efek perlindungan ini semakin kuat ketika ekosistem mangrove berada dalam kondisi sehat dan terhubung satu sama lain.
Laporan Global Mangrove Alliance mencatat bahwa Indonesia masih kehilangan ribuan hektare mangrove setiap tahun akibat alih fungsi lahan dan aktivitas yang tidak berkelanjutan. Penurunan ini mengancam ketahanan pesisir dan mata pencaharian penduduk lokal.
Tanpa tindakan nyata, abrasi akan semakin parah dan kemampuan pesisir menghadapi risiko iklim akan melemah.
Pemulihan mangrove membutuhkan pendekatan yang tepat. Langkah penting yang biasanya dilakukan mencakup pemilihan jenis mangrove yang sesuai dengan kondisi tanah, pelibatan masyarakat lokal, dan monitoring jangka panjang untuk memastikan keberhasilan penanaman..
Instrumen seperti GHG Protocol juga menekankan pentingnya perhitungan dan monitoring yang transparan ketika mangrove digunakan sebagai bagian dari strategi mitigasi karbon. Pendekatan ini membantu memastikan dampak positifnya dapat diukur.
Mangrove tidak hanya memberikan perlindungan fisik bagi pesisir, tetapi juga mendukung sektor perikanan dan pariwisata. Daerah dengan hutan mangrove sehat cenderung memiliki potensi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Melindungi mangrove berarti menjaga keberlangsungan hidup masyarakat pesisir, menjaga ketahanan ekonomi lokal, serta memastikan masa depan generasi berikutnya tetap aman dari risiko iklim yang semakin meningkat.
Mangrove adalah pengawal pesisir Indonesia yang bekerja tanpa henti. Ketika ekosistem ini rusak, risiko abrasi, banjir rob, kehilangan habitat, dan penurunan kualitas hidup masyarakat pesisir akan meningkat. Namun ketika mangrove dipulihkan, manfaat ekologis dan ekonominya dapat dirasakan oleh semua.
Kamu bisa mulai dari hal sederhana seperti menyebarkan informasi ini, mendukung program rehabilitasi mangrove, atau terlibat dalam inisiatif restorasi berbasis komunitas. Setiap tindakan kecil dapat memberi dampak besar ketika dilakukan bersama sama.






















Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.








