Internet of Things (IoT) dalam Pemantauan Emisi & Lahan

Mengapa IoT Penting dalam Pemantauan Lingkungan?

Perubahan iklim dan degradasi lahan menjadi dua isu besar yang semakin mendesak di era sekarang. Data dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca dari sektor energi, transportasi, dan penggunaan lahan terus meningkat. Dalam konteks ini, pemantauan yang akurat dan real-time menjadi kunci untuk mengambil keputusan berbasis data. Di sinilah Internet of Things (IoT) berperan.

IoT memungkinkan sensor-sensor kecil yang terhubung dengan jaringan internet untuk mengumpulkan data dari lapangan secara berkelanjutan. Mulai dari kualitas udara, kelembaban tanah, temperatur, ketinggian muka air di lahan gambut dan hal lainnya yang semua bisa dipantau tanpa harus menunggu survei manual yang biasanya memakan waktu dan biaya besar.

Data yang dikumpulkan sensor dikirim melalui jaringan (misalnya LoRaWAN, 4G/5G, atau satelit) ke server pusat. Selanjutnya, data tersebut dianalisis dengan algoritma tertentu, termasuk AI/ML, untuk menghasilkan wawasan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan secara bijak dan berkelanjutan.

IoT dalam Pemantauan Lahan

Selain emisi, IoT juga berperan besar dalam pemantauan lahan. Misalnya:

• Sensor kelembaban tanah, suhu udara dapat membantu mengetahui kapan waktu terbaik untuk irigasi, sehingga penggunaan air lebih efisien.
• Citra satelit yang dipadukan dengan sensor lapangan bisa mendeteksi potensi deforestasi dengan lebih cepat dan aktual.
• Alat bioakustik mampu memantau keanekaragaman hayati dengan merekam suara satwa yang ditemui di lapangan.

Penggunaan teknologi ini memungkinkan pemantauan lahan yang berbasis data akurat dan presisi, serta membantu mencegah kerusakan sebelum menjadi masalah besar.

Tantangan dalam Penerapan IoT Lingkungan

Meski menjanjikan, ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi:

• Biaya Implementasi: Sensor IoT, meskipun semakin terjangkau, tetap membutuhkan investasi awal.
• Konektivitas: Banyak area hutan atau lahan konservasi yang sulit dijangkau jaringan internet.
• Standarisasi Data: Belum semua negara memiliki standar baku untuk data IoT lingkungan.
• Keamanan: Data lingkungan juga perlu dilindungi agar tidak disalahgunakan.

Namun, dengan meningkatnya perhatian global terhadap keberlanjutan, tantangan ini perlahan diatasi lewat inovasi seperti penggunaan sensor hemat energi, integrasi AI untuk analisis data, hingga platform cloud untuk pemantauan real-time  dan kerja sama lintas sektor antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan lembaga riset.

Kesimpulan

Internet of Things (IoT) membuka jalan baru bagi pemantauan emisi dan lahan yang lebih akurat, efisien, dan transparan. Teknologi ini membantu berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat, untuk memahami kondisi lingkungan dan mengambil tindakan yang tepat.

Pemantauan emisi dan perubahan lahan sering kali menjadi tantangan karena data di lapangan sulit diperoleh secara konsisten. Untuk menjawab hal ini, Jejakin menghadirkan CarbonAtlas, sebuah platform yang menggabungkan sensor IoT, citra satelit, dan analitik data untuk mendukung transparansi program lingkungan. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana teknologi ini sudah diterapkan di Indonesia, tim kami siap berbagi informasi lebih lanjut. Hubungi kami sekarang.