Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.

Climate changes

Tahukah kamu bahwa lebih dari 92% perusahaan dalam Fortune 500 menggunakan Greenhouse Gas (GHG) Protocol untuk mengukur dan melaporkan emisinya?[Ref] Standar ini telah menjadi bahasa universal dalam menghitung dan mengelola emisi karbon di berbagai sektor, mulai dari energi, transportasi, hingga jasa. Tanpa standar yang seragam, upaya mengurangi emisi akan sulit dibandingkan dan tidak terukur.
GHG Protocol hadir untuk menjawab kebutuhan itu: menjadi kerangka global yang transparan dan dapat dipercaya.
Greenhouse Gas Protocol atau GHG Protocol adalah standar internasional yang dikembangkan oleh World Resources Institute (WRI) dan World Business Council for Sustainable Development (WBCSD).
Fungsinya sederhana namun fundamental: memberikan panduan jelas untuk mengukur dan melaporkan emisi gas rumah kaca dari aktivitas organisasi..
GHG Protocol membagi emisi menjadi tiga kategori besar (scope), yaitu:
Pembagian ini membantu perusahaan memahami area emisi paling signifikan dan menentukan prioritas penurunan yang efektif..
Sebuah laporan menunjukkan bahwa aktivitas manusia telah meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer hingga level tertinggi dalam 800.000 tahun terakhir (epa.gov). Tanpa standar pengukuran yang jelas, sulit bagi perusahaan untuk mengetahui kontribusi mereka terhadap perubahan iklim dan membuat strategi mitigasi yang efektif.
GHG Protocol membantu mengubah data menjadi aksi nyata. Dengan metode pengukuran yang terstandarisasi, hasilnya bisa dipercaya oleh investor, regulator, maupun masyarakat. Inilah dasar bagi banyak inisiatif keberlanjutan global seperti Science Based Targets initiative (SBTi) dan Carbon Disclosure Project (CDP).
Standar ini juga membantu perusahaan memenuhi regulasi nasional maupun internasional, serta menjaga daya saing mereka dalam rantai pasok global yang semakin sadar lingkungan..
Berikut langkah–langkah penerapannya:
Dengan tahapan ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area emisi terbesar, lalu menetapkan target pengurangan yang terukur dan berbasis sains.
Jejakin membantu perusahaan mengukur dan mengurangi jejak karbon mereka dengan metode yang mengacu pada GHG Protocol.
Melalui platform digital dan analisis berbasis data, Jejakin memungkinkan organisasi untuk melakukan:
Pendekatan ini memastikan setiap aksi mitigasi memiliki dasar ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
GHG Protocol bukan sekadar alat perhitungan emisi. Ia adalah fondasi penting bagi aksi iklim global dalam membantu perusahaan memahami dampak mereka, menargetkan pengurangan yang tepat, dan bertransisi menuju masa depan rendah karbon.
Semakin banyak organisasi yang transparan tentang jejak karbonnya, semakin besar peluang kita untuk menciptakan bumi yang lebih sehat. Mari dorong langkah nyata bersama.






















Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.








