Get to know more about us

Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.

Share your details
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
By contacting us, you agree to our Terms of service and Privacy Policy

ESG dan Green Bond Jadi Kunci Dekarbonisasi Sektor Maritim Indonesia

Climate changes

Indonesia Maritime Week

Jakarta, 26 Mei 2025 — Sektor maritim kini menjadi pusat perhatian dalam upaya global mengurangi emisi karbon. Dalam diskusi bertajuk “Sailing Stronger: ESG Synchronization for ND Targets, Green Shipping, and Global Carbon Economy” yang menjadi bagian dari rangkaian Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, para pemangku kepentingan menegaskan pentingnya transisi pelayaran menuju arah yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Menurut Edwin Hartanto, Head of Carbon Trading Development di IDX Carbon, sektor energi dan transportasi—termasuk pelayaran laut—masih menjadi kontributor utama emisi karbon global. Tekanan regulasi internasional pun semakin kuat, dengan diterapkannya skema seperti EU ETS (European Union Emission Trading System), UK ETS, hingga target ambisius IMO (International Maritime Organization) untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

“Upaya pengurangan emisi tidak cukup hanya dengan regulasi. Diperlukan integrasi prinsip ESG dan pendanaan yang terstruktur, termasuk melalui instrumen seperti green bond dan IDX Green Equity,” jelas Edwin.

IDX Carbon sendiri tengah menginisiasi peluncuran IDX Green Equity, sebuah upaya strategis untuk menjembatani pelaksanaan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia sekaligus mengalirkan investasi ke proyek-proyek ramah lingkungan di pasar modal.

Green Shipping: Peluang Besar, Tantangan Nyata

Transformasi ke arah pelayaran beremisi rendah bukanlah hal mudah. Soegeng Riyadi, Direktur Teknik dan Pengembangan PT Orela Shipyard, mengungkapkan bahwa biaya tinggi, minimnya insentif, serta kesenjangan teknologi membuat transisi ke bahan bakar hijau seperti LNG, metanol, hidrogen, maupun sistem propulsi listrik dan angin menjadi tantangan tersendiri.

Selain itu, IMO kini mewajibkan kapal-kapal internasional untuk mengukur Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII)—dua indikator penting yang menjadi acuan efisiensi karbon dan daya saing industri pelayaran global.

Green Bond Maritim: Potensi Besar yang Masih Terbuka

Meski green bond di Indonesia sudah berkembang pesat, sektor maritim belum secara optimal memanfaatkannya. Hingga saat ini, belum ada penerbitan green bond dari sektor pelayaran.

Doni Setiowibowo, Head of Fixed Income di Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyebut bahwa total penerbitan obligasi hijau di Indonesia telah mencapai Rp31,67 triliun per April 2025. Namun belum satu pun berasal dari sektor maritim.

“Kami berharap IMW 2025 bisa menjadi pemicu bagi sektor pelayaran untuk mulai menerbitkan green bond, karena kontribusinya sangat strategis bagi agenda dekarbonisasi nasional,” kata Doni.

Mendesak: Insentif, Inovasi, dan Kolaborasi Lintas Sektor

Diskusi dalam IMW 2025 menyimpulkan bahwa keberhasilan transisi hijau sektor pelayaran membutuhkan pendekatan menyeluruh. Mulai dari mekanisme penetapan harga karbon, dukungan regulasi, hingga insentif fiskal.

Edwin Hartanto menekankan pentingnya skema carbon pricing melalui emission trading system (ETS) dan carbon offsetting sebagai strategi jangka panjang menghadapi perubahan iklim, termasuk untuk sektor maritim.

“Pasar keuangan global semakin mengarah ke arah hijau. Jika sektor maritim ingin tetap kompetitif, transformasi ESG bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” tegasnya.

Indonesia di Titik Kritis Energi Maritim

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memegang peran strategis dalam membangun ekosistem pelayaran rendah karbon. Indonesia Maritime Week 2025 menjadi momentum penting untuk mendorong sinergi, investasi, dan inovasi lintas sektor.

Namun waktu terus berjalan. Tanpa aksi nyata dan dukungan pendanaan yang memadai, ambisi Indonesia menjadi poros maritim dunia dan pusat ekonomi biru dapat tertinggal dari tren global yang semakin berkelanjutan.

Memimpin Maritim Asia Lewat Konektivitas dan Keberlanjutan

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara resmi membuka Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 di Jakarta Convention Center. Dengan mengusung tema "Asia's Maritime Leadership: Connectivity, Sustainability, and Digitalization", AHY menekankan pentingnya sektor maritim dalam membentuk masa depan Indonesia.

“Masa depan Indonesia sangat tergantung pada cara kita mengelola ruang maritim—mulai dari investasi pelabuhan, pelayaran rendah emisi, hingga pengembangan SDM pelaut yang profesional,” ujar AHY dalam siaran pers Kementerian Perhubungan.

Ia berharap IMW 2025 tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi menjadi platform dialog strategis dan inovasi jangka panjang bagi sektor maritim. AHY juga menyampaikan apresiasi kepada Kemenhub dan INSA atas keberhasilan penyelenggaraan forum internasional ini.

Antoni Arif Priadi, Sekretaris Jenderal Kemenhub sekaligus Ketua IMW 2025, menambahkan bahwa sektor maritim menyumbang sekitar 7% terhadap PDB nasional. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya kelautan dan tenaga kerja pelaut.

“Kami fokus memperkuat infrastruktur pelabuhan, mendorong digitalisasi sistem pelayaran, dan membangun kemitraan internasional untuk mewujudkan ekonomi biru yang inklusif,” ujar Antoni.

Ia menutup dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi maritim terkini untuk mendorong efisiensi, keselamatan, dan konektivitas antarwilayah. Visi ini sejalan dengan agenda Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto.

More Insights

Driving Positive Impact Across Key Global Goals

Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.