Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.
Policy and industry News
Jakarta – Langkah kecil menuju masa depan hijau kembali diambil. Kali ini, giliran Indonesia dan Inggris yang memperkuat ikatan kerja sama melalui peluncuran UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) Tahap Dua, sebuah program strategis yang menyasar efisiensi energi dengan dampak luas, mulai dari regulasi hingga aksi nyata di sektor publik dan swasta.
Program ini menjadi kelanjutan dari keberhasilan fase pertamanya yang dimulai pada 2022, di mana inisiatif ini telah membantu membuka jalan bagi peraturan baru, memperkuat kelembagaan, dan memperkenalkan model pebiayaan hijau yang inovatif.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyebut kerja sama ini sebagai contoh nyata dari kolaborasi strategis jangka panjang antarnagara yang saling memperkuat.
"Sejak dimulai, UK PACT menjadi katalisator perubahan dengan mendorong kebijakan berbasis pasar dan memperkenalkan skema pembiayaan inovatif seperti asuransi penghematan energi (ESI) dan jaminan kredit parsial. Ini membuka ruang baru bagi sektor publik maupun swasta untuk ikut serta dalam penghematan energi," ujar Eniya dalam siaran pers Kementerian ESDM.
UK PACT tak hanya berhenti di tataran kebijakan. Program ini juga turun ke lapangan—melatih para manajer energi, membekali mereka dengan kemampuan teknis seperti pengumpulan data dan pengukuran efisiensi. Sementara dari sisi finansial, pelaku industri dan perbankan diperkenalkan pada pendekatan pembiayaan campuran yang mulai menunjukkan daya tarik tersendiri.
Memasuki fase kedua, lima proyek baru akan digulirkan. Fokusnya jelas: mitigasi iklim, ekspansi kebijakan efisiensi energi, dan pengembangan peta jalan energi tingkat provinsi dan kota.
Tak hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah kini diajak lebih aktif. Harapannya, kebijakan yang inklusif bisa lebih tepat sasaran di level lokal—mulai dari gedung pemerintahan yang hemat energi, hingga UMKM yang lebih sadar akan efisiensi operasionalnya.
Amanda McLoughlin, Direktur Pembangunan Internasional Inggris untuk Indonesia, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam mendukung transisi energi yang adil dan merata.
"Kami percaya kemitraan ini bisa menjadi pondasi untuk membangun prototipe model proyek efisiensi energi yang siap didanai. Fokus kami tak hanya pada transisi, tapi juga pada keberlanjutan ekonomi hijau," jelas Amanda.
Peluncuran program ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan antara Kementerian ESDM dan FCDO Inggris. Momen ini juga mempertemukan aktor-aktor penting lintas sektor—pemerintah, masyarakat sipil, dan swasta—untuk kembali menegaskan satu hal: transisi energi adalah tanggung jawab bersama.
Menuju Energi yang Lebih Bersih, Pembiayaan yang Lebih Hijau
UK PACT Tahap Dua bukan hanya soal proyek dan kebijakan. Ini tentang mengubah cara kita berpikir tentang energi: dari konsumsi tak terbatas, menuju efisiensi yang cerdas. Dari pembiayaan konvensional, ke model hijau yang mendukung planet dan ekonomi sekaligus.
Kolaborasi Indonesia-Inggris ini adalah bukti bahwa saat kemauan politik bertemu dengan inovasi, jalan menuju masa depan rendah karbon jadi makin terbuka lebar.
Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.