Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.
Policy and industry News
Indonesia kini berada di titik penting dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Pemerintah menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh lagi berjalan berlawanan dengan upaya menekan emisi karbon. Sebaliknya, keduanya harus saling menguatkan. Inilah alasan mengapa transformasi industri hijau menjadi kunci untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2050.
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dikutip dari siaran pers Kementerian Perindustrian dalam sambutan acara forum Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025, pada pertengahan Agustus 2025 di Jakarta menekankan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi otomatis akan meningkatkan emisi karbon. Tanpa strategi jelas, pembangunan hanya akan menambah beban lingkungan. Karena itu, Indonesia perlu serius mengintegrasikan investasi energi bersih, efisiensi industri, dan teknologi rendah karbon sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
Senada dengan itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa sektor industri yang menyumbang sekitar 30 persen emisi karbon nasional harus berada di garda depan dalam upaya dekarbonisasi. "Transformasi industri hijau bukanlah beban, tetapi investasi masa depan. Dengan cara ini, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memperkuat daya saing nasional," tegasnya dalam forum AIGIS 2025.
Transformasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya pada poin meningkatkan lapangan kerja berkualitas, hilirisasi industri, dan menciptakan kehidupan harmonis dengan alam. Industri hijau tidak hanya menekan emisi, tapi juga membuka peluang besar bagi terciptanya green jobs, memperkuat ekonomi sirkular, dan mengurangi ketergantungan pada impor energi serta bahan baku.
Contoh nyata sudah terlihat. Sejumlah perusahaan di Indonesia mulai mengolah sampah plastik menjadi kemasan baru, melebur scrap metal menjadi baja, hingga memanfaatkan sekam padi sebagai energi alternatif biomassa. Praktik ini menunjukkan bahwa inovasi industri hijau bukan hanya wacana, tapi solusi nyata untuk menjawab tantangan iklim sekaligus peluang ekonomi.
Melalui forum AIGIS, Kementerian Perindustrian juga memberikan penghargaan kepada pelaku industri yang konsisten menjalankan prinsip hijau. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi semakin banyak perusahaan untuk bertransformasi, memperkuat efisiensi energi, dan menjadi teladan menuju dekarbonisasi.
Transformasi menuju industri hijau memang perjalanan panjang, tapi inilah jalan yang harus ditempuh Indonesia. Dengan energi terbarukan, efisiensi produksi, teknologi Carbon Capture and Utilization (CCU), serta penerapan ekonomi sirkular, Indonesia bukan hanya menjaga bumi tetap lestari, tetapi juga memastikan pertumbuhan ekonomi berjalan beriringan dengan keberlanjutan.
Target Net Zero Emission 2050 bukan sekadar cita-cita, melainkan kompas arah pembangunan bangsa. Dan transformasi industri hijau adalah jembatan untuk mencapainya.
Pada kesempatan itu, Menperin memberikan penghargaan industri hijau dalam Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 dalam beberapa kategori, yaitu:
Dengan adanya penghargaan ini, pemerintah berharap semakin banyak perusahaan, auditor, lembaga sertifikasi, hingga pemerintah daerah yang terpacu untuk memperkuat efisiensi energi, mendorong inovasi, dan menjadi teladan dalam penerapan prinsip industri hijau di Indonesia.
Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.