Get to know more about us

Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.

Share your details
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
By contacting us, you agree to our Terms of service and Privacy Policy

Apa Itu REDD+? Solusi Global Mengurangi Emisi dari Deforestasi

Climate changes

REDD - Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation

Bagaimana REDD+ Menjadi Harapan di Tengah Krisis Iklim

Hutan tropis memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan iklim global. Selain menjadi rumah bagi jutaan spesies tumbuhan dan hewan, hutan juga berfungsi sebagai penyerap karbon alami. Ketika pohon-pohon ditebang atau terbakar, karbon yang tersimpan dalam biomassa akan dilepaskan ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida, gas rumah kaca utama yang mendorong perubahan iklim. Dalam beberapa dekade terakhir, deforestasi dan degradasi hutan telah menjadi penyumbang signifikan emisi global. Inilah latar belakang utama mengapa inisiatif seperti REDD+ menjadi sangat relevan dalam agenda lingkungan global.

Apa Itu REDD dan REDD+?

REDD adalah singkatan dari Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation. REDD+ adalah pengembangan lebih lanjut dari konsep ini yang tidak hanya fokus pada pengurangan emisi akibat deforestasi dan degradasi, tetapi juga mencakup konservasi hutan, pengelolaan hutan yang berkelanjutan, serta peningkatan stok karbon hutan di negara-negara berkembang.

Konsep REDD pertama kali diperkenalkan dalam negosiasi perubahan iklim di bawah naungan UNFCCC pada pertengahan 2000-an. REDD+ kemudian diakui secara resmi sebagai bagian dari solusi global dalam mengatasi perubahan iklim melalui Paris Agreement 2015. REDD+ mendorong negara berkembang untuk menjaga dan melindungi hutan mereka melalui insentif berbasis hasil (result-based payment), di mana negara akan mendapatkan dukungan finansial jika berhasil menurunkan emisi dari sektor kehutanan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Bagaimana REDD+ Bekerja?

REDD+ bekerja dengan prinsip sederhana: memberikan insentif kepada negara atau wilayah yang berhasil melindungi dan mengelola hutannya dengan baik. Namun, pelaksanaannya membutuhkan sistem yang kompleks dan transparan. Biasanya, negara akan mengidentifikasi area hutan yang memiliki risiko tinggi mengalami deforestasi atau degradasi, kemudian merancang dan menerapkan kebijakan serta kegiatan untuk mencegah kehilangan tutupan hutan.

Langkah-langkah umum dalam implementasi REDD+ mencakup:

Setelah hasil tersebut diverifikasi, negara berhak menerima pembayaran dari donor internasional atau lembaga pembiayaan yang mendukung REDD+. Kegiatan REDD+ juga sangat mendorong keterlibatan masyarakat lokal dan adat, karena mereka adalah penjaga langsung dari ekosistem hutan dan memiliki kearifan lokal yang penting dalam konservasi.

REDD+ di Indonesia

Sebagai salah satu negara dengan hutan tropis terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam pelaksanaan REDD+. Pemerintah Indonesia telah mengembangkan berbagai kebijakan untuk mendukung program ini. Beberapa di antaranya adalah penyusunan FREL nasional, pengembangan sistem pemantauan emisi berbasis hutan, dan peluncuran Sistem Registri Nasional (SRN) untuk mendokumentasikan semua aksi mitigasi terkait REDD+.

Kerja sama Indonesia dengan Pemerintah Norwegia menjadi salah satu contoh implementasi REDD+ yang menarik perhatian dunia. Melalui perjanjian ini, Indonesia menerima komitmen pendanaan berbasis hasil atas penurunan deforestasi yang terverifikasi. Ini bukan hanya menjadi bukti bahwa REDD+ bisa bekerja, tetapi juga mencerminkan kepercayaan internasional terhadap komitmen Indonesia dalam perlindungan hutan.

Tantangan utama dalam pelaksanaan REDD+ di Indonesia adalah soal kepemilikan dan penguasaan lahan. Banyak wilayah hutan yang tumpang tindih klaimnya, baik antar masyarakat, perusahaan, maupun instansi pemerintah. Hal ini menimbulkan konflik dan kesulitan dalam pelaksanaan program konservasi. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku pembalakan liar masih belum maksimal dan kapasitas teknis di beberapa daerah juga masih terbatas.

Namun, Indonesia tetap menunjukkan tekad untuk menjadikan REDD+ sebagai bagian integral dari strategi pembangunan rendah karbon. Ini bisa dilihat dari bagaimana REDD+ diintegrasikan dalam dokumen nasional seperti RPJMN dan RAN-GRK. Artinya, program ini bukan sekadar proyek lingkungan, tetapi sudah menjadi bagian dari visi pembangunan jangka panjang negara.

Manfaat dan Potensi REDD+

REDD+ menawarkan banyak manfaat jika dijalankan dengan baik. Dari sisi lingkungan, REDD+ mampu membantu:

Dari sisi sosial, REDD+ memberi peluang kepada masyarakat lokal untuk terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam secara langsung. Dengan pendekatan partisipatif, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan, pendapatan tambahan, dan bahkan kepastian hukum atas wilayah adat mereka. Dalam beberapa kasus, REDD+ juga mendorong lahirnya inisiatif lokal berbasis kearifan tradisional yang memperkuat perlindungan hutan.

Secara ekonomi, REDD+ membuka akses pada skema pembiayaan karbon. Negara atau proyek lokal yang berhasil menurunkan emisi bisa menjual kredit karbon di pasar global. Ini bisa menjadi sumber pendanaan baru yang berkelanjutan dan mendorong investasi di sektor kehutanan.

Tantangan dalam Implementasi REDD+

Walau penuh potensi, REDD+ bukan tanpa tantangan. Salah satu masalah utama adalah transparansi dan verifikasi hasil. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sistem pemantauan yang akurat dan dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan harus akurat, terverifikasi, dan tersedia secara terbuka bagi publik maupun donor.

Proses verifikasi independen yang diperlukan agar pembayaran berbasis hasil dapat dilakukan seringkali memakan waktu dan biaya. Jika proses ini tidak transparan atau kredibel, kepercayaan terhadap REDD+ bisa menurun. Maka dari itu, penting bagi setiap negara untuk memperkuat kapasitas teknis dan kelembagaan agar sistem MRV berjalan optimal.

Selain itu, pelibatan masyarakat lokal juga menghadapi hambatan tersendiri. Ketimpangan informasi, keterbatasan akses, dan kurangnya mekanisme penyelesaian sengketa seringkali menjadi penghalang keterlibatan aktif mereka. Padahal, partisipasi masyarakat sangat krusial agar program ini benar-benar mencerminkan keadilan sosial dan bisa diterima dalam jangka panjang.

Masa Depan REDD+ dan Perannya dalam Strategi Net Zero

Seiring meningkatnya kesadaran dunia akan pentingnya mencapai net zero emission, REDD+ semakin mendapatkan tempat dalam strategi global. Hutan tropis dianggap sebagai solusi berbasis alam yang efektif dan terjangkau untuk menyerap emisi karbon dalam skala besar. Maka dari itu, REDD+ kini juga menjadi bagian dari strategi ESG perusahaan dan kebijakan transisi energi pemerintah.

Banyak perusahaan multinasional yang mulai menggunakan kredit karbon dari proyek REDD+ untuk mengimbangi emisi yang belum bisa mereka kurangi langsung. Ini membuka peluang kerja sama antara sektor swasta dan proyek konservasi lokal yang sebelumnya belum banyak tereksplorasi. Namun, untuk menjaga kredibilitas skema ini, standar verifikasi dan sertifikasi harus terus ditingkatkan.

Di tingkat nasional, REDD+ dapat menjadi instrumen untuk mendukung pembangunan yang tidak merusak alam. Dengan insentif yang tepat, pemerintah daerah, komunitas lokal, dan pelaku swasta bisa bekerja sama menjaga hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan

REDD+ adalah instrumen strategis yang menggabungkan konservasi hutan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Program ini membawa potensi besar dalam menurunkan emisi, menjaga lingkungan, serta memberdayakan masyarakat. Namun, kesuksesannya sangat tergantung pada tata kelola yang transparan, sistem verifikasi yang kuat, dan keterlibatan masyarakat yang inklusif.

Indonesia, dengan segala kekayaan hutan tropisnya, berada dalam posisi yang sangat penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pelestarian alam bisa berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi. REDD+ bukan hanya tentang menyelamatkan pohon, tetapi tentang membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.

More Insights

Driving Positive Impact Across Key Global Goals

Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.