Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.
Policy and industry News
Perdagangan karbon di Indonesia menapaki babak baru yang menjanjikan. Pada Januari 2025 lalu, Indonesia resmi meluncurkan perdagangan internasional perdana unit karbon melalui IDXCarbon, yang berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta PT BEI sebagai langkah awal memperluas kolaborasi menuju pasar karbon internasional.
Selama kuartal pertama 2025, volume perdagangan karbon di IDXCarbon mencapai 690.675 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO₂e). Angka ini melampaui total volume transaksi selama tahun 2023 dan 2024, sekaligus mencatatkan rekor baru dalam penjualan kredit karbon di Indonesia.
Sebagai perbandingan:
Menurut Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan PT BEI, saat ini terdapat 7 proyek pengurangan emisi berbasis teknologi yang telah diperdagangkan, dengan total karbon available to be traded mencapai 2.203.119 tCO₂e.
Tak hanya itu, jumlah pengguna jasa IDXCarbon juga meningkat tajam — tumbuh 22% menjadi 111 pengguna hanya dalam kuartal pertama 2025.
Indonesia Mulai Ekspor Karbon: 5 Proyek Lolos Perdagangan Internasional
Lima proyek energi dari sektor pembangkit listrik telah memperoleh otorisasi untuk diperdagangkan secara internasional, yaitu:
Iman Rachman, Direktur Pengembangan BEI, seperti dikutip dari Kompas.com menyatakan bahwa perdagangan karbon internasional Indonesia sudah menembus 1,6 juta ton CO₂e sejak diluncurkan pada September 2023.
Nilai transaksinya? Hampir Rp80 miliar!
Yang lebih membanggakan:
IDXCarbon kini juga mulai menarik minat proyek-proyek karbon dari luar negeri yang ingin mendaftarkan kreditnya di Indonesia.
Eddy Soeparno, Wakil Ketua MPR RI, seperti dikutip dari Kompas.com menyampaikan bahwa Indonesia tengah menyusun regulasi untuk memperkuat ekosistem pasar karbon. Targetnya? Mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% dengan dukungan dari sektor ekonomi karbon.
Beberapa regulasi yang sedang dipersiapkan:
IDXCarbon, bekerja sama dengan OJK dan kementerian/lembaga terkait, terus memperkuat ekosistem pasar karbon dengan memperluas kolaborasi nasional dan internasional.
Target besarnya: menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon regional bahkan global, serta mendukung pencapaian target penurunan emisi nasional.
Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.