Get to know more about us

Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.

Share your details
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
By contacting us, you agree to our Terms of service and Privacy Policy

Bagaimana Cara Kerja Sertifikasi Karbon

Policy and industry News

Pentingnya Sertifikasi Karbon

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang semakin mendesak dalam beberapa dekade terakhir. Kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, dan penurunan kualitas lingkungan membuat banyak pihak mencari cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO₂). Sertifikasi karbon muncul sebagai instrumen untuk mengukur, memvalidasi, dan mengakui upaya penurunan emisi. Tidak hanya bermanfaat bagi bumi, sertifikasi ini juga memberikan nilai ekonomi bagi pihak yang berhasil mengurangi emisi.

Sertifikasi karbon relevan tidak hanya bagi perusahaan besar, tetapi juga bagi komunitas, organisasi, dan individu yang menjalankan proyek ramah lingkungan. Sertifikat ini secara resmi mengakui kontribusi nyata terhadap penurunan emisi, yang bahkan bisa diperdangangkan di pasar karbon.

Apa Itu Sertifikasi Karbon?

Sertifikasi karbon adalah pengakuan resmi dari lembaga berwenang untuk proyek atau aktivitas yang berhasil mengurangi atau menyerap emisi karbon. Secara sederhana, sertifikat ini adalah bukti bahwa suatu pihak telah berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim.

Meskipun saling berkaitan, sertifikasi karbon dan carbon credit merupakan dua hal yang berbeda dan penting untuk dibedakan. Sertifikasi adalah proses validasi yang menghasilkan dokumen resmi atas pengurangan emisi, sedangkan carbon credit adalah satuan nilai yang dapat diperdagangkan, di mana satu unitnya setara dengan satu ton karbon dioksida (CO₂) yang berhasil dikurangi atau diserap dari atmosfer.

Standar sertifikasi karbon di dunia cukup beragam, seperti Verified Carbon Standard (VCS), Gold Standard, dan di Indonesia ada Sistem Registri Nasional (SRN) yang dikelola oleh pemerintah.

Bagaimana Cara Kerja Sertifikasi Karbon

Sertifikasi karbon adalah proses untuk memastikan bahwa suatu proyek benar-benar berhasil mengurangi atau menyerap emisi gas rumah kaca (GRK). Proyek ini dapat berupa penanaman pohon, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, penerapan teknologi efisiensi energi, hingga pengelolaan limbah untuk mengurangi emisi metana.

Secara garis besar, alur sertifikasi karbon mencakup perancangan proyek, validasi, pendaftaran, pemantauan, verifikasi, hingga penerbitan sertifikat. Berikut penjelasan lengkap setiap tahapannya:

1. Perancangan dan Dokumentasi Proyek

Pihak pengembang proyek harus menyusun Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM). Dokumen ini berisi detail proyek (misalnya reforestasi, energi terbarukan), metodologi penghitungan emisi, serta perkiraan pengurangan emisi yang dihasilkan.

2. Validasi

DRAM diajukan kepada Lembaga Validasi/Verifikasi (LVV) independen yang terakreditasi. Pada tahap ini, rencana proyek diperiksa apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku dan memenuhi prinsip additionality (pengurangan emisi tidak akan terjadi tanpa adanya proyek ini).

3. Pendaftaran Proyek

Setelah lolos validasi, proyek didaftarkan ke sistem registri resmi, misalnya Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) di Indonesia. Pendaftaran memastikan transparansi dan mencegah duplikasi proyek.

4. Pemantauan dan Verifikasi

Ketika proyek berjalan, pengembang harus melakukan pemantauan berkala terhadap emisi yang berhasil dikurangi atau diserap. Data ini kemudian diperiksa kembali oleh LVV melalui proses verifikasi, untuk memastikan klaim pengurangan emisi benar-benar sesuai kondisi lapangan.

5. Penerbitan Sertifikat

Jika hasil verifikasi disetujui, registri akan menerbitkan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) atau kredit karbon. Sertifikat ini dapat digunakan untuk pembuktian capaian keberlanjutan atau diperdagangkan di bursa karbon, seperti IDXCarbon di Indonesia.

6. Standar Internasional

Untuk menjamin kredibilitas, proses sertifikasi karbon merujuk pada standar global, misalnya ISO 14064 series, yang memberikan panduan penghitungan dan verifikasi emisi GRK di tingkat proyek maupun organisasi.

Dengan alur ini, setiap kredit karbon yang beredar memiliki dasar pengukuran yang transparan, dapat diverifikasi, dan dipercaya baik di pasar nasional maupun internasional. Sistem sertifikasi ini didukung oleh berbagai standar internasional, seperti seri standar ISO 14064, yang memberikan panduan untuk penghitungan dan verifikasi emisi gas rumah kaca pada tingkat proyek maupun perusahaan. Keberadaan standar ini sangat penting untuk menjamin kredibilitas dan kepercayaan di pasar karbon global.

Siapa yang Bisa Mendapatkan Sertifikasi Karbon

Setiap individu, organisasi, atau entitas yang berhasil melakukan kegiatan mitigasi atau pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) bisa mendapatkan sertifikat karbon. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa mereka telah berkontribusi positif terhadap penanganan perubahan iklim.

Secara umum, sertifikat karbon bisa didapatkan oleh:

Manfaat Memiliki Sertifikasi Karbon

Bagi pemilik proyek (penerbit sertifikat), sertifikasi karbon dapat meningkatkan reputasi sebagai entitas yang peduli lingkungan. Label “hijau” ini tidak hanya meningkatkan citra di mata publik, tetapi juga menarik investor yang mencari proyek berkelanjutan.

Manfaat lain adalah potensi pendapatan dari penjualan carbon credit. Misalnya, sebuah perusahaan yang menghasilkan lebih banyak pengurangan emisi dari yang mereka butuhkan dapat menjual kelebihan tersebut kepada perusahaan lain yang membutuhkan kompensasi.

Selain itu, sertifikasi karbon membantu memenuhi kewajiban hukum atau regulasi tertentu, terutama bagi industri yang diwajibkan mengurangi emisi. Bagi organisasi non-profit atau komunitas, sertifikasi dapat membuka akses pendanaan dari lembaga donor internasional yang mensyaratkan bukti pengurangan emisi yang terverifikasi.

Bagi perusahaan, membeli sertifikat karbon dapat menjadi bagian dari strategi tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR). Langkah ini menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan sekaligus membantu membangun kepercayaan dengan konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.

Tantangan dan Tips

Salah satu tantangan utama dalam sertifikasi karbon adalah biayanya. Proses verifikasi dan sertifikasi bisa memerlukan dana yang cukup besar, terutama bagi proyek skala kecil yang dijalankan oleh masyarakat lokal atau komunitasl. Selain itu, proses yang kompleks dan lama. Dokumentasi yang dibutuhkan sangat rinci dan harus mengikuti standar ketat. Proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sebelum sertifikat diterbitkan.

Tantangan lain dalam sertifikasi karbon tidak hanya terletak pada proses awal, tetapi juga pada keberlanjutan proyek. Pengurangan emisi harus dipantau dan dilaporkan secara berkala agar sertifikat tetap berlaku. Ada juga risiko kegagalan proyek yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bencana alam atau perubahan kebijakan, yang berpotensi membuat target pengurangan emisi tidak tercapai sehingga investasi awal menjadi sia-sia. Selain itu, ketidakpastian pasar karbon juga menjadi tantangan tersendiri, karena harga karbon sangat fluktuatif mengikuti dinamika penawaran dan permintaan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi keuntungan finansial dari proyek.

Tips agar sukses mendapatkan sertifikasi antara lain:

Kesimpulan

Sertifikasi karbon merupakan sebuah proses formal yang krusial untuk mengukur, memverifikasi, dan mengesahkan pengurangan emisi gas rumah kaca dari sebuah proyek. Proses ini mengubah pengurangan emisi yang abstrak menjadi aset berwujud, yaitu kredit karbon, yang dapat diperjualbelikan. Tahapannya meliputi perancangan proyek yang ketat, validasi oleh lembaga independen, pendaftaran dalam sistem registri, hingga pemantauan dan verifikasi berkala. Mekanisme ini memastikan setiap kredit yang diterbitkan benar-benar kredibel, transparan, dan dapat dipercaya, yang menjadi fondasi utama dalam sistem pasar karbon global.

Meskipun proses sertifikasi karbon memiliki tantangan seperti biaya awal yang tinggi, prosedur yang kompleks, dan ketidakpastian pasar, manfaatnya sangatlah signifikan. Bagi penerbit, sertifikasi ini membuka peluang pendapatan baru, meningkatkan reputasi, dan memberikan akses ke pendanaan hijau. Sementara itu, bagi pembeli, sertifikat karbon memungkinkan mereka untuk mencapai target emisi, memenuhi regulasi, dan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan. Dengan demikian, sertifikasi karbon bukan hanya sekadar alat finansial, melainkan juga instrumen penting untuk mendorong investasi pada proyek-proyek ramah lingkungan dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon di seluruh dunia.

More Insights

Driving Positive Impact Across Key Global Goals

Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.