Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.
Sustainable living
Taksonomi Hijau adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk menentukan apakah suatu kegiatan ekonomi dapat dianggap berkontribusi pada lingkungan yang berkelanjutan tujuan. Konsep ini muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan global untuk mengatasi perubahan iklim dan mempercepat transisi ke ekonomi rendah karbon.
Taksonomi ini berbeda dari inisiatif lingkungan lainnya dengan menyediakan kerangka kerja yang terukur, konsisten, dan ilmiah untuk mengklasifikasikan kegiatan ekonomi. Ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan besar tetapi juga relevan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang ingin mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan.
Taksonomi Hijau memiliki berbagai tujuan strategis, salah satunya adalah untuk menciptakan transparansi pasar dan mencegah praktik greenwashing. Bagi perusahaan, kehadiran taksonomi ini membantu pengambilan keputusan investasi yang bertanggung jawab dan memungkinkan bisnis untuk menilai dan melaporkan dampak lingkungan dari operasi mereka.
Investor mendapatkan kejelasan tentang apakah investasi mereka benar-benar mendukung ekonomi hijau. Regulator dan masyarakat juga memperoleh dasar untuk secara objektif mengevaluasi dan memantau komitmen lingkungan perusahaan. Taksonomi ini adalah alat penting untuk mencapai target emisi nol bersih dan membangun ekonomi yang berkelanjutan.
Agar suatu kegiatan dapat diklasifikasikan sebagai hijau, ia harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OAK) merilis Taksonomi Hijau Indonesia pada tahun 2022. Dokumen ini berfungsi sebagai pedoman untuk mengklasifikasikan sektor dan kegiatan ekonomi yang mendukung perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Taksonomi Indonesia selaras dengan standar internasional seperti Taksonomi Hijau Uni Eropa tetapi disesuaikan dengan konteks nasional. Pemerintah juga berperan aktif dalam memberikan dukungan kebijakan, insentif fiskal, dan penguatan regulasi.
Beberapa sektor prioritas yang termasuk dalam Taksonomi Hijau adalah:
Perusahaan yang bertujuan untuk mengadopsi Taksonomi Hijau harus dimulai dengan:
Mengintegrasikan taksonomi ke dalam strategi bisnis membutuhkan penyesuaian model bisnis dan pengembangan kebijakan internal yang selaras dengan keberlanjutan. Pelatihan karyawan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia sangat penting sehingga seluruh organisasi memahami dan mendukung proses transformasi.
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan meliputi:
PT Pertamina Geothermal Energy mengembangkan proyek energi panas bumi terbarukan yang diklasifikasikan sebagai hijau oleh Taksonomi OJK. Perusahaan ini merupakan pelopor dalam mendukung bauran energi Indonesia melalui teknologi rendah karbon.[Referensi]
Enel, sebuah perusahaan energi multinasional yang berbasis di Italia, mengadopsi Taksonomi Uni Eropa untuk melaporkan kegiatan hijau dan meningkatkan transparansi bagi investor. Enel adalah pemimpin dalam menerbitkan obligasi hijau dan mengembangkan energi terbarukan skala besar.[Referensi]
Perusahaan yang berhasil menerapkan taksonomi menunjukkan keunggulan kompetitif di pasar, akses yang lebih mudah ke pembiayaan hijau, dan citra merek yang lebih positif.
Lembaga keuangan memainkan peran penting dalam mempromosikan adopsi Taksonomi Hijau dengan:
Teknologi memainkan peran penting dalam mendukung proses pelaporan dan pemantauan, termasuk:
Taksonomi Hijau di Indonesia akan terus berkembang seiring penguatan regulasi dan pertumbuhan pasar produk hijau. Inovasi dalam energi terbarukan, keuangan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci untuk mempercepat adopsi.
Taksonomi Hijau bukan hanya alat klasifikasi, tetapi kerangka kerja strategis untuk membantu perusahaan bertransformasi menuju bisnis yang berkelanjutan. Semakin cepat suatu perusahaan mengambil tindakan, semakin besar peluangnya untuk tumbuh secara inklusif dan tetap kompetitif di era ekonomi hijau.
Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.