Get to know more about us

Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.

Share your details
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
By contacting us, you agree to our Terms of service and Privacy Policy

Dari Dana ke Dampak: Peran Climate Financing dalam Aksi Iklim

Climate changes

Ketimpangan Pendanaan Iklim: Tantangan Nyata di Era Modern

Tahukah Anda bahwa hanya sekitar 8% dari total pendanaan iklim global yang mengalir ke negara-negara berkembang, padahal kawasan tersebut menanggung dampak paling besar dari krisis iklim? Menurut laporan Climate Policy Initiative (2023), lebih dari US$ 4,3 triliun dibutuhkan setiap tahun untuk mencapai target nol emisi global, tetapi realisasi dana baru mencapai seperempat dari kebutuhan itu (source).

Kesenjangan ini tidak hanya soal uang, tetapi juga soal data transparency dan efektivitas penyaluran dana. Di sinilah digitalisasi berperan, menghadirkan sistem yang dapat menghubungkan sumber pendanaan, data lingkungan, dan aksi nyata di lapangan secara transparan dan terukur.

Apa Itu Climate Financing?

Perubahan iklim telah menjadi tantangan global terbesar abad ini. Untuk mengatasinya, berbagai negara dan sektor berupaya mengalokasikan sumber daya finansial guna mendukung aksi mitigasi dan adaptasi. Inilah yang disebut climate financing, pendanaan yang ditujukan untuk mendanai kegiatan berkelanjutan seperti penanaman pohon, pengelolaan energi bersih, hingga konservasi ekosistem.

Di Indonesia, pendanaan iklim berasal dari berbagai sumber, pemerintah, lembaga donor internasional, hingga perusahaan swasta yang berkomitmen pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Dana ini menjadi penggerak utama menuju transisi ekonomi hijau yang adil dan berkelanjutan.

Mengapa Climate Financing Penting?

Dampak perubahan iklim kian nyata. Menurut data World Bank, suhu global meningkat lebih dari 1°C sejak era praindustri, mengakibatkan banjir, kekeringan, dan kerugian ekonomi yang signifikan. Di sisi lain, kebutuhan pembiayaan iklim global diperkirakan mencapai lebih dari US$4 triliun per tahun untuk mencapai target net-zero pada 2050.

Namun, di lapangan, pengelolaan dana ini masih menghadapi kendala besar, fragmentasi data, pelaporan manual, dan kurangnya transparansi. Banyak laporan pendanaan masih tersimpan dalam bentuk spreadsheet atau dokumen fisik yang sulit dilacak. Akibatnya, efektivitas dan dampak sebenarnya dari setiap rupiah yang diinvestasikan menjadi sulit diukur.

Dari Spreadsheet ke Sistem Digital: Transformasi Transparansi Pendanaan Iklim

Selama bertahun-tahun, proses pelaporan dan pelacakan dana iklim dilakukan secara manual. Kini, dengan digitalisasi, semua pihak mulai dari pemerintah, donor, hingga pelaku CSR dapat memantau alur pendanaan dan dampaknya secara real-time.

Teknologi seperti blockchain, dashboard berbasis data, dan verifikasi digital memungkinkan transparansi dan akuntabilitas yang belum pernah ada sebelumnya.

Sebagai contoh, Jejakin menghadirkan sistem yang mampu mengukur kontribusi pendanaan terhadap jumlah pohon yang ditanam, karbon yang diserap, hingga manfaat sosial yang tercipta di masyarakat sekitar lokasi proyek.

Menghubungkan Data, Dana, dan Dampak Nyata

Transformasi digital tidak hanya soal efisiensi pelaporan, tetapi juga tentang menghubungkan data, dana, dan dampak nyata. Dengan dukungan Internet of Things (IoT), AI-based monitoring, dan satellite analytics, kini setiap aksi penanaman atau konservasi dapat dipantau hasilnya dari waktu ke waktu.

Pendekatan ini mengubah paradigma dari laporan pasif menjadi sistem berbasis data yang aktif. Investor dan mitra dapat mengakses informasi seperti peningkatan tutupan hijau, jumlah karbon terserap, dan tingkat keterlibatan masyarakat secara langsung melalui dashboard digital. Hasilnya, pengambilan keputusan menjadi lebih cepat, tepat, dan berbasis bukti.

Jejakin’s Role in Digital Climate Financing

Di tengah dorongan global menuju sistem pendanaan yang transparan, Jejakin hadir sebagai penghubung antara pendanaan dan aksi nyata di lapangan. Melalui teknologi verifikasi digital dan penilaian berbasis data, Jejakin membantu korporasi, lembaga donor, dan pemerintah melihat hasil nyata dari setiap investasi keberlanjutan.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan dan akuntabilitas, tetapi juga menciptakan efisiensi dalam pelaporan ESG. Setiap kontribusi menjadi bagian dari ekosistem data yang terhubung dan dapat diverifikasi, mendukung transparansi lintas sektor.

Menuju Ekosistem Pendanaan Iklim yang Terintegrasi

Masa depan pendanaan iklim akan bergantung pada integrasi digital dan kolaborasi lintas sektor. Data yang terhubung akan membantu mengidentifikasi area dengan kebutuhan paling mendesak, sementara sistem otomatis dapat menyalurkan dana ke proyek dengan potensi dampak terbesar.

Ketika teknologi, kebijakan, dan partisipasi publik berjalan beriringan, climate financing tidak lagi sebatas komitmen di atas kertas, tetapi menjadi instrumen perubahan nyata bagi planet ini.

Aksi Nyata Bersama Jejakin

Setiap langkah menuju digitalisasi pendanaan iklim adalah langkah menuju masa depan yang lebih hijau. Jejakin mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam membangun sistem yang menghubungkan data, dana, dan dampak nyata.

Kunjungi event.jejakin.app untuk menghitung jejak karbon Anda, lalu bergabung dalam aksi penanaman pohon yang terverifikasi secara digital. Bersama, kita wujudkan pendanaan iklim yang lebih transparan, terukur, dan berkelanjutan.

More Insights

Driving Positive Impact Across Key Global Goals

Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.