Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.
Climate changes
Setelah hampir empat tahun tidak aktif akibat pandemi, Taman Nasional Way Kambas (Taman Nasional Jalan Kambas) di Provinsi Lampung telah membuka gerbangnya sekali lagi, menyambut pengunjung mulai 20 Desember 2023. Berita menarik ini disertai dengan pendekatan baru untuk pariwisata, yang diuraikan dalam Pengumuman Balai Taman Nasional Jalan Kambas (TNWK) Número HAL.2106/T.11/TU/HMS/12/2023.
Konsep baru ini memprioritaskan harmoni dengan alam, mematuhi peraturan sambil menekankan keberlanjutan, kesejahteraan hewan, dan pemberdayaan masyarakat. Ini bertujuan tidak hanya untuk melestarikan keanekaragaman hayati taman yang kaya tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan memperkaya bagi pengunjung. Ini termasuk kegiatan interaktif di dalam taman dan Desa-desa penyangga sekitarnya. Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk memastikan taman berkembang yang bermanfaat bagi alam dan komunitas lokal.
Sebagai perusahaan teknologi iklim, Jejakin mengakui pentingnya melindungi desa penyangga di sekitar taman nasional. Kami bangga bekerja sama dengan Gojek Indonesia untuk melaksanakan program GoGreener Tree Collective pada November 2022 dan Januari 2023, menanam sekitar 20.000 pohon buah-buahan (nangka, petai, durian, jengkol) di dalam wilayah desa.
Ini spesies pohon serbaguna (MPTS), atau biasa disebut pohon buah-buahan, terbukti memiliki potensi untuk bertindak sebagai penyerap karbon, dan menyimpan biomassa dan tanahnya lebih besar daripada spesies lain [1]. Pohon buah-buahan, sebagai tanaman tahunan, menyimpan dan merombilisasi karbon dalam komponen tanaman tahunan mereka, menjadikannya penyerap karbon atmosfer yang efisien [2]. Secara total, 20.000 orang ini memiliki kemampuan untuk menyerap sekitar 2.222,2 ton CO2e selama umur 8 tahun mereka — itu setara dengan membawa mobil keluar dari jalan sejauh lebih dari 35 juta kilometer!
Potensi penyimpanan karbon pohon buah-buahan di ekosistem darat, khususnya di lanskap tropis, telah disorot sebagai aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam diskusi tata kelola, pembangunan, dan pembagian manfaat [3]. Meskipun manfaat lingkungan mereka tidak dapat disangkal, MPTS juga memiliki potensi yang signifikan bagi masyarakat lokal. Produksi buah menyediakan sumber pendapatan yang berharga, sementara pohon itu sendiri dapat memperkaya dan mendiversifikasi lanskap pertanian.
Hal ini menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi alam dan manusia, karena program ini melibatkan 40 petani yang menanam pohon-pohon ini sebagai tanaman pakan bagi badak sumatera di suaka, memenuhi kebutuhan nutrisi vital mereka. Inisiatif ini juga memberdayakan istri petani melalui lokakarya eco-printing, membekali mereka dengan keterampilan untuk menciptakan dan menjual produk berkelanjutan.
Untuk melacak dampak upaya penanaman pohon kami, kami menggunakan platform CarbonAtlas kami. Alat inovatif ini, berdasarkan DMRV (Pengukuran Digital, Pelaporan, dan Verifikasi), memberdayakan semua pemangku kepentingan. Pengasuh kami (mitra penanaman) dapat mengumpulkan data di lapangan menggunakan aplikasi seluler tambahan kami Karlon; Manajer Dampak kami dapat memantau kemajuan secara real-time melalui Dasbor CarbonAtlas, dan pengguna yang berkontribusi dapat menyaksikan dampak nyata dari kontribusi mereka yang akan dikirim melalui email. Pendekatan transparan ini menunjukkan kekuatan teknologi dalam mendukung aksi iklim, baik secara lokal maupun global.
Hingga saat ini, kolaborasi GoGreener telah melampaui satu juta pengguna aktif, menciptakan dampak di seluruh Indonesia. Tertarik untuk berkontribusi pada program ini? Aktifkan fitur GoGreener di akun Gojek Anda, dan jadilah perubahan yang ingin Anda lihat!
Jejakin adalah perusahaan teknologi iklim yang berfokus pada menciptakan solusi untuk mengurangi perubahan iklim. Memanfaatkan AI dan IoT sebagai fondasi teknologi kami, Jejakin bertujuan untuk membangun ekonomi sirkular melalui platform kami, mempercepat perjalanan klien kami menuju mencapai emisi nol bersih.
[1] Wambede, MN, Akello, G., Lugumira, JS, Barasa, B., Amwonya, D. dan Mulabbi, A., 2022. Penyerapan Karbon Pohon Buah di bawah Rezim Manajemen yang Kontras. Jurnal Geografi Indonesia, 54 (3).
[3] Sharma, S., Rana, VS, Prasad, H., Lakra, J. dan Sharma, U., 2021. Penilaian penangkapan, penyimpanan, dan pemanfaatan karbon melalui tanaman buah-buahan. Perbatasan dalam Ilmu Lingkungan, 9, hal.700768.
[5] Wu, T., Wang, Y., Yu, C., Chiarawipa, R., Zhang, X., Han, Z. dan Wu, L., 2012. Penyerapan karbon oleh pohon buah-buah-kebun apel China sebagai contoh. PLoS satu, 7 (6), hal.e38883.
Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.