Get to know more about us

Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.

Share your details
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
By contacting us, you agree to our Terms of service and Privacy Policy

Alih Fungsi Lahan Jadi Sorotan, Bali Siapkan Reforestasi dan Larangan Pembangunan Baru

Climate changes

Sumber Gambar: Kemenlh.go.id

Bangkit dari Banjir, Bali Bersiap Pulihkan Hutan dan Tata Ruang

Banjir besar yang melanda Bali beberapa waktu lalu menjadi peringatan penting: alam tidak bisa terus ditekan. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, usai rapat koordinasi mengenai banjir besar di Denpasar pada Sabtu (13/9/2025), menegaskan bahwa penyebab utama banjir adalah berkurangnya hutan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), terutama di DAS Ayung.

Menteri Hanif mengatakan sejak 2015, sekitar 459 hektare hutan di Bali hilang akibat alih fungsi menjadi permukiman, vila, hingga perkebunan. Akibatnya, dari total 49.500 hektare DAS Ayung, hanya 1.500 hektare atau 3% yang masih tertutup hutan. Padahal, agar bisa menahan debit air, idealnya tutupan hutan mencapai 30%.

Tidak heran ketika hujan ekstrem mengguyur hingga 245 mm dalam sehari, Bali menghadapi tantangan besar. Namun, pemerintah pusat dan Pemprov Bali kini berkomitmen memperbaiki kondisi ini. Langkah reforestasi, revegetasi, hingga aturan larangan alih fungsi lahan mulai dibahas.

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa mulai 2025, aturan larangan alih fungsi lahan produktif untuk kepentingan komersial akan berlaku. DPRD pun mendorong penertiban tata ruang dan normalisasi sungai agar risiko banjir berkurang.

Selain itu, masyarakat juga diajak lebih peduli. Pengelolaan sampah dari rumah, mengurangi plastik sekali pakai, hingga mendukung kebijakan pelestarian lingkungan adalah langkah kecil yang bisa membuat perbedaan besar.

Kami dari Jejakin sedang memastikan keselamatan dan keamanan tim mitra yang berada di Denpasar dan sekitarnya. Kami juga sedang mengumpulkan data mengenai kondisi pohon yang telah ditanam sejak tahun 2022 - 2025. Data ini akan sangat penting untuk melihat sejauh mana banjir berdampak terhadap kelangsungan program penanaman Jejakin.

Optimisme tetap ada: Bali masih bisa pulih jika semua pihak bergerak bersama. Mari kita jaga hutan, sungai, dan lingkungan agar masa depan Bali tetap hijau, indah, dan aman.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan alam dan memperkuat upaya konservasi.

Saatnya kita ikut ambil bagian dengan memulai gaya hidup lebih ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, jaga lahan, dan menanam pohon pada setiap lahan yang ada. Setiap pohon, setiap aksi kecil, bisa berarti besar untuk masa depan yang lebih aman dan lestari dan dukung kebijakan ramah lingkungan demi Bali yang lebih baik.

Kamu juga bisa berpartisipasi dengan menghitung jejak karbon dari aktivitas harianmu dengan menggunakan kalkulator karbon milik Jejakin dengan mengunjungi event.jejakin.app.

More Insights

Driving Positive Impact Across Key Global Goals

Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.